RUMAH TINGGAL TAMAN MUTIARA @ LARAS 291 MARET 2013

A SENSE OF TROPICAL VILLA
Keinginan untuk memmiliki sebuah hunian bernuansa villa tropis di bali menjaadi dasar desain rumah tinggal 2,5 lantai yang terdiri dari lahan seluas 440 meter persegi. Dari sinilah konsep terbuka yang menghadirkan suasana homey tercipta melalui dua massa bangunan yang di hubungan oleh sebuah massa foyer dengan taman sebagagai orientasi utamanya.
INSPIRASI VILA TROPIS
Kontur tanah yang sejak awal memang lebih tinggi dari permukaan jalan yaitu sekitar 1-2 meter di mamfaatkan dengan menghadirkan permainan level yang atraktif. Kesinambungan antara ruangan luar dan dalam direalisasikan dengan menyatukan bagian-bagian dalam rumah dengan panorama taman di area luar. Kondisi ini juga dinilai sangat potensial oleh tim arsitek Yohan Tirtawijaya, Menthdy Wartiono dan `Paskalina Putri untuk memberikan privacy yang lebih bagi pemilik rumah,Zimmy Syahriar dan Novera didasakan pada bentuk lahan. Hadirnya semacam ‘jembatan‘ di antara dua bangunan menginatkan pada suasana villa dengan inner court yang menghubungkan satu vila di antara dua bangunan menginatkan pada suasana villa dengan inner court yang menghubungkan satu vila dengan vila lainnya, di samping roof garden yang turut menjadi elemen yang memperkuat elemen vila tropis di bali. Ruang antara yang menghubungkan massa bangunan pararel inilah yang selanjutnya diolah menjadi ‘ruang luar’ jika semua partisi dibuka kesan yang tercipta adalah dua massa bangunan terpisah dengan lanskap yang menyatukan keduanya.
Massa foyer yang berfungsi sebagai penghubung kedua massa bangunan utama menjadi salah satu keunikan desain bangunan. Pintu masuk dari papan kayu yang membatasi foyer dan veranda dapat dibuka seluruhnya, sehingga area dalam terlihat menyatu dengan eksterior dan roof garden yang terdapat di atasnya seolah-olah ‘melayang’ seperti jembatan. Sejak awal pemilik rumah mengingin kan veranda yang cukup luas sehingga di ciptakanlah sebuah veranda panjang di area outdoor. Veranda yang menjadi semacam penghubung jalan masuk dari depan ke pintu samping bangunan menghadirkan kesejukan panorama kolam tumpah di sepanjang sisinya.
ZONING AREA. Menggabungkan 3 lahan kavling kosong seluas 440 meter persegi, kondisi lahan yang sejak awal sedikit miring membuat bentuk massa bangunan yang di rancang secara pararel mengalami sedikit pergeseran, sehingga ada bagian-bagian yang lebih menjorok keluar. Kontur an yang tinggi juga menjadi alas an penempatan area service p[ada lantai basement, sedangkan ruang-ruang lainnya menyebar kedalam dua massa bangunan yang ada. Pemetaan area ini juga memungkinkan terciptanya daerah atas yang cukup luas untuk public area di veranda.
Dua massa bangunan memang di desain secara khusus untuk dapat mengakomodasi semua kebutuhan pemilik rumah. Massa bangunan sati lantai yang memiliki fungsi sebagai area publik meliputi ruang keluarga, ruang makan, dan ruang kerja pada lantai mezzanine. Bangunan yang posisinya lebih dekat dengan jalan ini memang sengaja diciptakan hanya satu lantai agar proposinya sesuai, mengingat kontur awal tanah yang sudah cukup tinggi. Sementara massa bangunan dua lantai lebih di fungsikan sebagai area privat yang terdiri dari kamar-kamar tidur.

Narasi dan gambar dikutip dari Majalah LARAS 291 MARET 2013